+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Friday, February 19, 2016

Ikhlas itu,,,

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
Nasehat dan renungan untuk kita semua
🌟🌟🌟🔷 🔷 IKHLAS ITU 🔷 🔷🌟🌟🌟
menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah,
Karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita

🔸Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.🔸
🔸 Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.🔸
🔸 Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.🔸
🔸 Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.🔸
🔸 Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.🔸
🔸 Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.🔸
🔸 Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.🔸
🔸 Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.🔸
🔸 Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.🔸
🔸 Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.🔸
🔸 Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.🔸
🔸 Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….🔸
🔸 Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...🔸

Sumber : https://plus.google.com/113800224396799460576/posts/fVXisDstAd7



No comments

Thursday, February 11, 2016

12 Golongan yang di Doa kan Malaikat


Alangkah bahagianya menjadi orang-orang yang dicintai para malaikat, mendapatkan pertolongan dan doannya. Inilah 12 golongan yang didoakan oleh malaikat. Semoga kita termasuk di dalamnya.
.
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci" Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa
'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci." (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat" Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilahia. Ya Allah sayangilah ia'." (HR Imam Muslim dariAbu Hurairah, Shahih Muslim 469)..
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam solat berjamaah"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan." (Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)
.
4. Orang yang menyambung shaf solat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf)"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf." (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)
5. Para malaikat mengucapkan'aamin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barang siapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu." (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)
6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan solat"Para malaikat akan selalu berselawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat solat dimana ia melakukan solat, selama ia belum batal wudhunya,(para malaikat) berkata,
'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)
.
7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan 'asar secara berjama'ah" Para malaikat berkumpul pada saat solat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat 'asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab,
'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.'"(HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 9140)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'" (HR Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)
9. Orang-orang yang berinfak" Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil).'" (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari1442 dan Shahih Muslim 1010)
.
10. Orang yang sedang makan sahur" Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur"Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah". (HR Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanyadi waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh." (HR Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan,semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (HR Imam Tirmidzi dari Abu UmamahAl Bahily)

No comments

Sunday, July 12, 2015

SUNGGUH, SAYA IKHLAS !

Sobat! Siapa yang tidak tahu pentingnya keikhlasan dalam amal ibadah anda? Betapa sering kita mendengar bahkan kita mengucapkan: saya ikhlas melakukan ini, atau itu, saya ikhlas memberi ini dan itu, atau saya tulus melakukan ini dan itu untuk anda. 

Sobat! Pernahkah Anda merenungkan makna mengucapkan "saya ikhlas" atau "saya tulus"? Andai benar-benar tulus dan ikhlas, untuk apa ketulusan dan keikhlasan diucapkan, bahkan diceritakan ke sana dan kemari?

Andai benar-benar ikhlas, mengapa ada rasa gembira di saat dipuji dan sebaliknya tersinggung ketika ditolak atau dimaki?

Sobat! Ketahuilah, sejatinya Orang yang benar-benar ikhlas adalah orang yang tidak berubah sikap atau perasaan ketika dipuji atau dimaki. Pujian dan makian sesama manusia bagi orang yang ikhlas tiada bedanya, bahkan mereka lebih suka menyembunyikan amalannya dibanding menampakkannya. 

Demikianlah paling kurang gambaran tentang keihlasan yang dapat kita simpulkan dari hadits berikut:

"Diantara orang yang mendapat jaminan akan dinaungi di bawah Arasy Allah kelak di hari qiyamah ialah: Lelaki yang menyedekahkan sebagian hartanya, lalu ia merahasiakan sedekahnya sampai sampai tangan kirinya tiada mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan orang yang berdzikir mengingat Allah di tempat sunyi, lalu kedua air matanya berlinang menangis." ( Muttafaqun 'alaih) 

Oleh Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA

***

Berdakwah @ LINE
🌐 www.berdakwah.net
💻 blog.berdakwah.net
📣 radio.berdakwah.net

No comments

Saturday, July 11, 2015

Relung Kehidupan


Oleh : Ustadz Muadz

Waktu sedang "Jaya" kita merasa banyak teman di sekeliling kita.

Waktu sedang "Berkuasa" kita percaya diri melakukan apa saja.

Waktu sedang "Tak Berdaya" barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.

Waktu sedang "Jatuh" kita baru sadar selama ini siapa saja teman yg memperalat dan memanfaatkan kita.

Waktu sedang "Sakit" kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.

Manakala "Miskin" kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/ menderma & saling membantu.

Masuk "Usia Tua" kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.

Saat "di Ambang Ajal" kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yg terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama,
Sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA:

Saling menghargai,
Saling membantu,
Saling memberi,
Saling mendukung.

Jadilah teman setia tanpa syarat ...

Jangan saling memotong & menggunting sesama teman...

Tunjukkanlah bahwa anda masih mempunyai Hati Nurani yg tulus. Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah.

Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.

Apa yg ditabur itulah yang akan dituai

Allah swt tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa Allah swt selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata, Rahmat & berkat di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa......

Jangan pernah menyerah , Terus berjuanglah,
Life is so beautiful....

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan

Saudaraku,
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia mengenal kita.

Semoga bermanfaat utk diriku dan saudaraku yg lain.

Wassalam.

#rumahkita

No comments

Carilah lailatul qadr

Adapun dalam hal mencari lailatul qadr, telah datang sejumlah hadits dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskannya, di antaranya adalah:

Pertama, hadits Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ 

“Carilah lailatul qadr pada malam ganjil di antara sepuluh malam terakhir Ramadhan.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry, Muslim, dan Abu Dawud]

Kedua, hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِيْ سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِيْ خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah (lailatul qadr) pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, pada sembilan malam tersisa, pada tujuh malam tersisa, pada lima malam tersisa.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Abu Dawud]

Ketiga, hadits Ibnu Umar radhiyallâhu ‘anhumâ bahwa beliau berkata, “Seorang lelaki melihat (dalam mimpi) bahwa lailatul qadr (turun) pada malam kedua puluh tujuh. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَاطْلُبُوهَا فِي الْوِتْرِ مِنْهَا

‘Saya melihat mimpi-mimpi kalian (bahwa lailatul qadr berada) pada sepuluh malam terakhir. Carilah (malam itu) pada malam-malam ganjil (di antara sepuluh malam) tersebut.’.” [Diriwayatkan oleh Muslim]

Dalam riwayat Al-Bukhâry disebutkan,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَتْ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ

“Saya melihat bahwa mimpi-mimpi kalian telah bersepakat (bahwa lailatul qadr berada) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa di antara kalian yang ingin mencari (malam) itu, carilah di antara sepuluh malam terakhir.”

Pada riwayat lain oleh Al-Bukhâry juga dari Ibnu ‘Umar disebutkan,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ

“Saya melihat bahwa mimpi-mimpi kalian telah bersepakat (bahwa lailatul qadr berada) pada tujuh malam terakhir. Barangsiapa di antara kalian yang ingin mencari (malam) itu, carilah di antara tujuh malam terakhir.”

Oleh Dzulqarnain M. Sunusi

Berdakwah @ LINE
🌐 www.berdakwah.net
💻 blog.berdakwah.net
📣 radio.berdakwah.net

No comments